Rabu, 18 Januari 2012
Senin, 16 Januari 2012
manajemen mutu dalam proses penerimaan karyawan
Manajemen Kualitas
(Quality Management)
Pengertian Mutu ( Kualitas )
Mutu
(kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan
karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar
tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi ini
jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu
proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau
masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi
estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu.
Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian,
integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu
penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.
Pengertian Manajemen Mutu
Manajemen
Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan
menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka
mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat
dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan
management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas
adalah :
· Produk /
pelayanan / proses pelaksanaan.
· Proses
management proyek itu sendiri.
Didalam
tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar
tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja,
terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
I.
PENDAHULUAN
Rekrutmen dan seleksi karyawan baru merupakan
tantangan tersendiri bagi para manajer dan direksi. Pernahkah, misalnya, Anda mendengar dan bahkanmengalami sendiri, seorang calon
karyawan diterima begitu saja tanpa prosedur yangsemestinya? Padahal hal itu
membawa implikasi dalam pencapaian tujuan perusahaan jika penerimaan karyawan baru dengan cara yang tidak prosedural dan obyektif,misalnya "surat sakti" dari seseorang
pejabat penting. Dalam manajemen modern,ditambah dengan semakin
kompetitifnya pasar kerja, hal itu sangatlah tidak wajar.Faktor-faktor ekonomi dan demografi dari angkatan kerja saat ini akanmenjadi hal nyata yang akan meningkatkan tantangan yang dihadapi manajer.Diperkirakan bahwa selama dekade akan datang, pertumbuhan angkatan kerja diIndonesia akan semakin meningkat, namun di pihak
lain perusahaan - perusahaan belum tentu sudah pulih sepenuhnya. Dengan
demikian, manajer dihadapkan padaupaya
rekrutmen dan seleksi yang ketat untuk mendapatkan karyawan baru yangterbaik
dengan prosedur yang sah.Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.
a.
Membahas metode rekrutmen di perusahaan.
b. Memahami proses seleksi yang digunakan oleh
perusahaan untuk menentukankaryawan baru yang terbaik.
c.
Menjelaskan strategi
efektif untuk rekrutmen dan seleksi karyawan baru.
d. Mendiskusikan bagaimana strategi perusahaan
mempengaruhi proses rekrutmendan seleksi.
e. Menjelaskan
bagaimana perusahaan seharusnya menyeleksi karyawan staf untuk mendukung implementasi strategi.
II. PILIHAN STRATEGIS
Banyak masalah yang dihadapi Indonesia yang terkait dengan lapangan /kesempatan kerja, misalnya suplai
angkatan kerja yang melebihi permintaan pasar kerja, masalah pengangguran, masalah kualifikasi karyawan,
dan sebagainya. Isu lain yang sifatnya lebih mikro antara lain ialah bagaimana menggunakan prosedur rekrutmen
dan seleksi yang objektif , tidak diskriminatif, terpercaya, dan absah.
Oleh karena itu, pihak perusahaan harus menentukan ragam pilihan strategis dalam
rekrutmen dan seleksi karyawan baru, seperti berikut.
a. Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis yang berfokus pada pendekatan jender dan lingkungan sosial.
b. Perusahaan dapat
memilih atau membeli karyawan baru (rnenyewa tenagakerja kurang terlatih atau yang terlatih dan profesional).
c. Perusahaan membuat keputusan dengan memperhatikan anggaran yangtersedia untuk rekrutmen dan seleksi karyawan.
d. Perusahaan dapat
membuat suatu pilihan strategis untuk mencari sumber tenaga kerja yang belum dimanfaatkan.
e. Perusahaan membuat keputusan strategis dengan memperhatikankecanggihan teknologi dari cara baru rekrutmen dan seleksi.
f. Perusahaan dapat
memilih cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut danmenyeleksi karyawan dari dalam dan atau dari luar
perusahaan.
III. METODE REKRUTMEN
Kebanyakan lowongan pekerjaan diisi dengan
orang dari dalam perusahaandan posisi lainnya sangat mungkin diisi dari sumber
luar. Metode rekrutmen
daridalam meliputi penempatan pekerjaan, inventarisasi keahlian, penawaran pekerjaan,dan
rekomendasi karyawan. Metode rekrutmen dari luar mencakup dari kalanganlembaga pendidikan, penggunaan advertensi dan agen atau biro
pencari kerja.Keunggulan dan Kelemahan Rekrutmen Karyawan Internal dan
Eksternal
Rekrutmen Internal
Keunggulan :
1.
Karyawan telah
familiar dengan perusahaan
2.
Biaya rekrutmen dan pelatihan lebih rendah.
3.
Meningkatkan moral
dan motivasi karyawan.
4.
Peluang berhasil,
karena penilaian kemampuan dan keahlian lebih tepat.
Kelemahan :
1.
Konflik politik
promosi posisi
2. Tidak berkembang
3. Masalah moral
tidak dipromosikan
Rekrutmen Eksternal
Keunggulan :
1. Memiliki gagadan dan pendekatan baru.
2. Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman.
3. Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak
tersedia dalam perusahaan yangsekarang.
Kelemahan :
1. Keterbatasan keteraturan antara karyawan dan perusahaan.
2. Moral dan komitmen karyawan rendah.
3. Periode penyesuaian yang lama.
Ø
8 Prinsip Dalam Manajemen Mutu
1. Fokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan yang berorientasi pada mutu
3. Keterelibatan segenap karyawan
4. Pendekatan pada proses
5. Pendekatan berbasis fakta untuk mengambil keputusan
6. Pendekatan sistem
7. Spirit untuk melakukan perbaikan terus menerus
8. Hubungan yang produktif dengan pemasok.
2. Kepemimpinan yang berorientasi pada mutu
3. Keterelibatan segenap karyawan
4. Pendekatan pada proses
5. Pendekatan berbasis fakta untuk mengambil keputusan
6. Pendekatan sistem
7. Spirit untuk melakukan perbaikan terus menerus
8. Hubungan yang produktif dengan pemasok.
Masing-masing elemen
diatas akan dijelaskan dalam bagian berikut ini.
Fokus pada Pelanggan.
Dalam aspek ini maka manajemen harus melakukan hal-hal berikut ini :
• Harus memahami kebutuhan pelanggan
• Memenuhi kebutuhan pelanggan
• Berusaha melebihi persyaratan pelanggan
• Secara proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan
• Harus memahami kebutuhan pelanggan
• Memenuhi kebutuhan pelanggan
• Berusaha melebihi persyaratan pelanggan
• Secara proaktif menetapkan level kepuasan pelanggan
Kepemipinan yang
berorientasi pada mutu. Dalama aspek ini para pemimpin organisasi harus
melakukan :
• Menetapkan kebijakan mutu serta mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi mutu
• Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi
• Menetapkan kebijakan mutu serta mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi mutu
• Menciptakan lingkungan kerja dimana semua personnel ambil bagian dalam pencapaian target atau sasaran organisasi
Keterlibatan segenap
karyawan. Personnel semua level adalah inti organisasi. Semuanya secara penuh
harus ikut serta dalam kelangsungan bisnis organisasi, sehingga teridentifikasi
kebutuhan kompetensi serta tersedia pelatihan untuk pengembangan kompetensi.
Dan pada gilirannya,
pegawai yang kompeten akan mampu menciptakan keunggulan faktor manusia untuk
mencapai kesesuaian mutu produk.
Pendekatan Proses
• Orientasi pada proses kerja yang efektif
• Sumber daya dan aktivitas dikendalikan sebagai proses
• Secara sistematis mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang digunakan untuk memastikan kesesuaian produk
• Orientasi pada proses kerja yang efektif
• Sumber daya dan aktivitas dikendalikan sebagai proses
• Secara sistematis mengidentifikasi dan mengendalikan proses yang digunakan untuk memastikan kesesuaian produk
Pendekatan Sistem
• Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga :
• Terbangsun sasaran mutu pada tiap proses
• Tercipta interaksi dan rangkaian proses yang benar
• Terpantau efektifitas tiap proses
• Mengidentifikasikan, memahami dan mengendalikan sistem dan interaksi antar proses untuk memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi, sehingga :
• Terbangsun sasaran mutu pada tiap proses
• Tercipta interaksi dan rangkaian proses yang benar
• Terpantau efektifitas tiap proses
Perbaikan terus menerus.
• Terdapat proses untuk secara reguler mengevaluasi tingkat kinerja
• Proses evaluasi selalu disertai dengan corrective action dan gagasan untuk meningkatkan kinerja
• Terdapat proses untuk secara reguler mengevaluasi tingkat kinerja
• Proses evaluasi selalu disertai dengan corrective action dan gagasan untuk meningkatkan kinerja
Pendekatan Faktual
(fakta) untuk Pengambilan Keputusan
• Proses pengambilan keputusan didasarkan pada fakta dan data, disertai dengan analisa yang logis
• Dengan demikian penyediaan data yang valid merupakan sebuah proses yang harus dipenuhi
• Proses pengambilan keputusan didasarkan pada fakta dan data, disertai dengan analisa yang logis
• Dengan demikian penyediaan data yang valid merupakan sebuah proses yang harus dipenuhi
Hubungan dengan Pemasok
• Terdapat persyaratan mutu minimum yang ditetapkan kepada setiap pemasok
• Dilakukan kerjasama intensif dengan seluruh mata rantai pemasok untuk menciptakan proses kerja yang efektif, efisien dan mampu memenuhi persyaratan mutu.
• Terdapat persyaratan mutu minimum yang ditetapkan kepada setiap pemasok
• Dilakukan kerjasama intensif dengan seluruh mata rantai pemasok untuk menciptakan proses kerja yang efektif, efisien dan mampu memenuhi persyaratan mutu.
studi kelayakan bisnis 2
v BAB.2 ANALISIS TERHADAP USAHA
Studi
lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan tujuan
untuk menemukan apakah lingkungan dimana
usaha itu akan berdiri tidak akan menimbulkan ancaman atau bahkan dapat memberi
peluang diluar dari usaha yang utama. Dampak lingkungan yang akan muncul
sehubungan dengan adanya pendirian setiap usaha yaitu adanya perubahan pola
tingkah laku masyarakat disekitar lokasi.dan tidak jarang akan menimbulkan
dampak negative bagi mereka-mereka yang tidak senang dengan adanya usaha
tersebut.
Kegiatan
usaha juga tidak saja berdampak negative tetapi juga akan membawa dampak
ekonomis atau bahkan mendatangkan kontribusi positive ke arah pertumbuhan
ekonomis.guna membuktikan dan menghitung seberapa besar konstribusi usaha
ini kepada pertumbuhan ekonomi.perlu
bagi pelaku studi mencari dan meneliti tentang dampak ekonomi dari pendirian
usaha yang akan didirikan.
A.Dampak
social usaha
Dampak social
yang sering muuncul adalah adanya ketidak puasan dari masyarakat disekitar
lokasi,baik mengenai kompensasi yang mereka terima ataupun adanya kecemburuan
kepada tenaga kerja asing yang datang.
B.Dampak
ekonomi usaha
·
Besarnya tenaga kerja yang terserap oleh
usaha yang akan didirikan
·
Besarnya penerimaan pemerintah dengan
adanya usaha
·
Besarnya kontribusi usaha terhadap
penambahan pendapatan masyarakat disekitar lokasi
·
Besarnya kerugian akibat dari peralihan
fungsi lahan atau tanah ke lokasi usaha.
C.Dampak
fisik
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari
usaha baru itu akan menimbulkan pencemaran udara,pencemaran air,sangat
bising(dapat mengancam pendengaran)dan perusakan penglihatan baik bagi karyawan
usaha ataupun bagi masyarakat disekitar lokasi usaha.
Kalkulasi biaya dampak
lingkungan
Ada beberapa kegiatan
yang harus dilakukan sebelum melakukan kalkulasi dampak lingkungan,yaitu :
·
Melakukan verifikasi data hasil prediksi
dampak lingkungan
·
Meneliti ulang kebenaran nilai-nilai
yang ditetapkan
·
Membuat daftar kalkulasi biaya dampak
lingkungan dan menghitung seluruh biaya yang mungkin timbul
·
Menganalisis biaya dampak lingkungan
D.Analisis
financial usaha
Analisis financial usaha adalah kegiatan melakukan
penilaian dan penentuan satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang dianggap layak
dari keputusan yang dibuat dalam tahapan analisis usaha.
Kegiatan analisis financial dapat dikelompokkan ke dalm
tiga kegiatan utama,yaitu :
·
Membuat seluruh rekap penerimaan,yang
dihasilkan dari hasil kajian aspek-aspek usaha
·
Membuat rekap dari semua biaya yang juga
sudah dihasilkan atau diputuskan pada saat menganalisis aspek-aspek usaha dalam
studi kelayajan usaha
·
Menguji apakah aliran kas masuk yang
dihasilkan usaha atau proyek ini layak berdasarkan kriteria financial yang ada
E.Rekapitulasi
penerimaan usaha
Untuk dapat
merinci apa saja yang harus direkap dari sisi penerimaan maka unsur penerimaan
usaha,yaitu :
·
Perkiraan penjualan yang telah dihitung
pada saat analisis pemasaran
·
Harga jual yang ditetapkan
·
Tambahan pendapatan lain-lain yang
mungkin diperoleh karena adanya pendirian usaha ini
F.Rekapitulasi
biaya usaha
Biaya-biaya ini
sebelum digunakan untuk dimasukkan dalam analisis perlu diteliti untuk
menentukan apa saja biaya-biaya yang harus dimasukkan dalam perhitungan
penilaian usaha atau diperhitungkan nanti setelah usaha beroperasi.yang harus
dikelompokkan menjadi :
·
Biaya penyusutan : biaya ini muncul
karena adanya nilai perolehan mesin/alat dibagi dengan umur ekonomis mesin/alat
·
Biaya amortisasi : biaya amortisasi
sebenarnya sama dengan biaya penyusutan yang berlaku untuk aktiva yang tidak
berwujud
·
Biaya bunga : terjadinya arus kas keluar
riil,tetapi tidak dihitung sebagai biaya pendirian usaha
·
Biaya sunk cost : biaya ini muncul
umumnya karena adanya bangunan,alat-alat atau mesin bekas usaha yang sebelumya
sudah ada di lokasi tersebut sebelum di bangun usaha baru di tempat tersebut.
G.Membuat
proyeksi neraca dan r/l
Tujuan membuat
proyeksi neraca dan r/l adalah untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang
seluruh dana baik yang akan dikeluarkan maupun yang direncanakan akan masuk
sebagai akibat dari peroleh usaha itu jika sudah siap beroperasi.
H.Analisis
ekonomi vs analisis financial
Analisis
financial memusatkan kajiannya pada penilaian usaha semata-mata dari sudut
pandang investor pemilik usaha,sehingga dapat dikatakan bahwa analisis
financial itu berorientasi pada profit motive.
Sedangkan analisis financial pada dasarnya merupakan
analisis yang menyeluruh,tidak hanya masalah-masalah yang menyangkut financial
tetapi juga menyangkut kemungkinan adanya dampak usaha terhadap perekonomian
Negara secara keseluruhan,dampak pada lingkungan,dan dampak pada kehidupan
masyarakat banyak.
I.Analisis
pengaruh inflasi
Menurut van horn
lebih baik jika pengaruh inflasi diperhitungkan mulai dari sejak awal penilaian
kelayakan,sehingga semua kriteria penialian kelayakan usaha dapat mengadakan
penyesuaian dengan seberapa besar pengaruh inflasi terhadap rencana pendirian
usaha itu selama umur usaha tersebut.
Pengaruh inflasi
terhadap biaya usaha
Menyebabkan terjadinya penyimpangan terlalu jauh dari nilai
yang di harapkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan rencana pendirian
usaha.
Teknik penyesuaian
pengaruh inflasi
Besarnya kenaikan tentunya tidak akan membawa dampak serius
, jika masih berada dalam batas-batas yang dapat di tolerir.batas-batas itu
dapat diukur dengan rasio antara benefit dan cost,selama masih positive berarti
ada dampak inflasi tetapi tidak perlu diadakan penyesuaian.tetapi jika rasio itu
telah mendekti titik nol,apalagi sudah negative,maka penyesuaian biaya dan
penerimaan tidak dapat di tawar-tawar lagi.
J.Analisis
perbedaan skala usaha
Teknik penilaian skala
usaha
·
Mempertimbangkan aliran kas
pelaku studi harus
dapat merumuskan dan menghitung besarnya aliran kas yang akan dikeluarkan
maupun liran kas yang akan diterima pertahun selama umur usaha.Cara
penyelesaian dengan dua cara,yaitu :
1)
Menggunakan pendekatan profitability
index : yaitu jika usaha diterima maka yang lainnya di tolak.
2)
Menggunakan selisih aliran kas :
menghitung besarnya aliran kas yang masuk maupun yang keluar dari usaha skala
besar.sedang atau kecil,setelah itu dicari selisih aliran kas dari keduannya.
K.
Penulisan laporan
Kegiatan akhir
dari studi kelayakan usaha adalah merumuskan semua hasil studi ke dalam satu
proposal pendirian usaha atau pengajuan permohonn dana usaha.proposal ini
adalah pencerminan nyata dari kemampuan pelaku studi,apakah studi dilakukan
dengan baik atau tidak akan terlihat langsung pada apa yang disajikan dalam
proposal.
L.Ruang
lingkup dan metode
Ruang lingkup
dari aspek-aspek studi kelayakan ini dijabarkan menjadi :
·
Aspek umum dan organisasi : meliputi
legalitas usaha atau kontrak dengan pihak ketiga yang mungkin ada hubungannya
dengan usaha.
·
Aspek pemasaran : meliputi posisi
permintaan berupa perkembangan permintaan terhadap produk/jasa yang akan
ditawarkan dimasa yang akan datang.
·
Aspek teknis dan operasi : meliputi dua
hal pokok yaitu masalah yang menyangkut pengembangan dan rencana pengoperasian.
·
Aspek keuangan : meliputi berbagai
implikasi keuangan dari berbagai kegiatan yang membutuhkan dana.
·
Aspek ekonomi dan social : meliputi
gambaran mengenai pengaruh usaha terhadap peningkatan penghasilan Negara.
M.Metode
Metode
penelitian dalam rangka melakukan studi kelayakan usaha adalah :
·
Pengumpulan data skunder
·
Data survey
·
Wawancara
Keterangan :
Data ini dari bab 6
sampai bab 11
Langganan:
Postingan (Atom)